Thursday, March 13, 2008

Friends still be friends


Tadi pagi, tiba2 'mantan' seorang sahabat di SMU menelpon, dia mengatakan membawa kabar buruk bahwa salah satu ayah dari 'mantan' sahabat aku meninggal.
Sebelumnya harus tahu kenapa aku mengatakan 'mantan' sahabat? karena at least sejak kami lulus SMU dan terpisah di masing2 universitas yang berbeda, kami nyaris tak pernah ketemu.
1 orang di psikologi sanata dharma (aku-red), satu lagi di UGM, yoga namanya, satu lagi di sastra inggris sanata dharma juga tetapi di kampus mrican, aku di kampus paingan, namanya Onggo (perempuan), satunya lagi terbang ke STAN, namanya Dyah, dan dua orang di Ekonomi Atmajaya yaitu Yoan dan Rika, Yoan inilah yang tadi pagi menelponku, dan Rika inilah yang ayahnya meninggal.

Apa hubungan dengan foto di atas? Sebelum kami lulus, kami sempat iseng berat, siang2 ngumpul di rumahku, hanya untuk berfoto ala 'friends' mirip serial friends kesukaan aku, onggo, dyah dan rika. Aku gak pernah tanya, Yoan dan Yoga suka juga atau enggak, atau aku lupa ya? yang jelas kami berusaha meniru foto dimana mereka adegan paling awal di film dimana semua menggunakan baju item2 duduk di sofa, dan disitu ada payung2 warna putih. dengan sangat menyesal foto itu sudah hilang entah kemana, waktu orangtuaku pindahan ke jogja.

Kabar tentang meninggalnya seseorang mungkin kabar duka tetapi bagiku merupakan hal yang lumrah. Yang membuatku agak terpukul adalah saat menyadari bahwa sudah sangat lama kami tidak saling bertemu, atau sekedar menyempatkan diri menelpon sampai kami bener2 lost contact. Menyimpan nomor teleponpun tidak. Hanya aku dan Yoan, yang kebetulan pacarnya adalah temen sekampusku yang kadang masing ada contact. itupun sangat jarang sekali. dan sudah kira2 dua taon terakhir juga tidak saling berkomunikasi.

Gila ya, di jaman komunikasi begitu lancar. Di jaman semua provider menyatakan diri paling murah, di jaman sms aja banyak yang gratis, kami tidak menggunakan kesempatan itu. Kalau dipikir-pikir, semuanya berawal dari aku yang agak menjauh, karena aku yang pertama punya pacar. Diantara kami berenam, yang selalu punya pacar cuma aku. (gak seperti film friends ya,mereka pernah saling pacaran, kami murni sahabatan). Akibatnya waktuku seperti habis untuk kuliah dan pacaran, kurang sekali waktu untuk berteman. walaupun 'pacar' ku waktu itu sangat mendukung aku punya banyak teman. cuma energi kadang gak mendukung. (bukan berarti aku menyesal pacaran dengan kamu ya yang, buktinya kita jadi keluarga kelinci yang bahagia)

Akhirnya, sampailah saat dimana aku harus pergi melayat. aku coba buka2 memory phonebook aku yang ternyata tidak ada info soal nomor teman SMU. (jaman itu belum jaman tiap orang punya HP ya?)Kesimpulannya, aku harus berangkat sendiri. Sangat terasa lebih besar lagi penyesalan hatiku saat untuk kerumahnya yang cuma berbatasan kampung dengan rumahku saja (gak sampe 10 menit pake motor), aku pake acara tersesat. (terakhir aku berkunjung taon 99). Untungnya aku mengingat memori kecil saat kami pergi naek mobil Onggo yang masih baru, dan saat itu Onggo baru saja belajar nyetir. Di tikungan kecil yang agak tajam, kami menyerempetkan mobil itu, dan bikin Onggo kena semprot neneknya. So, tikungan kecil itu mengingatkan aku di mana tepatnya rumah Rika.

Saking kangennya dan saking sedihnya bercampur aduk bertemu dengan teman lama. Yang ternyata sudah merantau ke Manado, sejak 3 taon yll. Sampai berurai airmata, bukan saja merasakan empati atas kehilangan sang ayah, tetapi juga karena rasa sesal yang mendalam, tidak mempertahankan komunikasi. Berceritalah kami masing2 pada kehidupan kami. Oh ya, Yoan tidak datang karena dia berada di semarang. Kalo Onggo dia di jakarta, Dyah dan Yoga, kami kurang tahu. dan ternyata baru aku yang jadi ibu-ibu. semuanya masih asyik berpacaran, sibuk dengan putus sambungnya, penuh dengan harubirunya percintaan.

But friends still friends, walaupun kami lost contact ternyata ikatan dalam hati tetap kuat. Moga mulai hari ini kita akan selalu mempertahankan komunikasi yach...hikshikshiks...nyesel bener dech...

Rika, moga kamu diberi ketabahan ya say...LOVE U ALL MY 'FRIENDS'

No comments: